Metode Pengajaran Pesantren
Ciri
umum yang dapat diketahui adalah pesantren memiliki kultur khas yang
berbeda dengan budaya sekitarnya. Cara pengajarannya pun unik. Sang
kyai,yang biasanya adalah pendiri sekaligus pemilik pesantren,
membacakan manuskripsi-manuskripsi keagamaan klasik berbahasa Arab
(kitab salaf), sementara para santri mendengarkan sambil memberi catatan
(ngesahi, jawa) pada kitab yang sedang dibaca. Metode ini di sebut
Bandongan atau layanan kolektif. Selain itu para santri juga ditugaskan
membaca kitab, sementara kyai atau ustadz menyimak sambil mengoreksi dan
mengevaluasi bacaan seorang santri. Metode ini dikenal dengan istilah
Sorogan atau layanan individual. Kegiatan belajar mengajar di atas
berlangsung tanpa jenjang kelas dan kurikulum yang ketat, dan biasanya
dengan memisahkan jenis gender santri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar